DUA Preman di Tangsel yang Palak dan Ancam Guru TK Kini Pakai Baju Oranye dan Makan Gratis di Sel – Halaman all – Tribun-medan – https://bit.ly/3X3Fbac – #Opsiin

February 17, 2025 at 06:30PM

Kriminal

DUA Preman di Tangsel yang Palak dan Ancam Guru TK Kini Pakai Baju Oranye dan Makan Gratis di Sel – Halaman all – Tribun-medan

Dua-Preman-di-Tangsel.jpg

Tampang Dua Preman di Tangerang Selatan (Tangsel) yang Palak dan Ancam Guru TK Kini Pakai Baju Oranye dan Makan Gratis di Penjara.

TRIBUN-MEDAN.COM – Polres Tangerang Selatan (Tangsel) telah menangkap dua preman yang diduga memalak dan mengancam tim marching band TK di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (14/2).

Kini, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Polres Tangsel.

Kedua pelaku ialah Sahrun alias Monyong (24) dan Nurhalim alias Deep (58).

"Kedua pelaku inisial S alias Monyong (24) dan N alias Deep (58) telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Victor DH Inkiriwang dalam keterangannya dikutip Minggu (16/2/2025).

Menurutnya, kejadian tersebut terjadi di depan Yayasan An-Nahl Islamic School, Perumahan Permata Pamulang, Tangerang Selatan pada Jumat, (14/2) pukul 16.30 WIB.

Tak lama, polisi berhasil mengamankan pelaku berinisial S dan N di tempat berbeda.

"Diamankan juga barang bukti, berupa pakaian, jaket, topi, baju, celana yang saat itu dipakai kedua pelaku. Lalu, senjata tajam jenis pisau dan alat musik drum yang dirusak pelaku,"ungkap AKBP Victor.

Kini, kedua pelaku telah mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Nantinya, Polres Tangsel akan mengekspose kasus tersebut.

Viral di media sosial

Sebelumnya, viral di media sosial video yang menampilkan dua orang pria mengamuk di tengah sejumlah guru dan anak-anak, Sabtu (15/2/2025).

Dalam video itu, terlihat dua orang pria itu satu berusia muda, dan satu lebih tua.

Satu pria mengenakan baju kaos lengan panjang berwarna hijau dan celana loreng oranye yang identik dengan seragam salah satu organisasi masyarakat (ormas).

Sementara pria paruh baya itu mengenakan kaos dan celana pendek berwarna biru dengan topi terbalik.

Dalam video tersebut, pria muda itu terlihat memegang pisau.

Senjata tajam itu juga yang digunakan untuk mengancam seorang pria mengenakan kemeja.

Terlihat pria itu telah mengacungkan pisau.

Ia juga berteriak kepada guru di depan pelajar TK itu.

"Lu pada jagoan? hah?," kata pria tersebut dalam video.

Dikutip dari Kompas.com, peristiwa ini terjadi saat taman kanak-kanak sedang latihan marching band di kawasan Permata Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (14/2/2025) sore.

Belakangan diketahui, pria yang diancam oleh preman itu adalah Braja Dirgantara (20).

Ia merupakan salah satu guru pendaming anak TK Litte Be House.

Braja mengaku pengancaman itu diawali pemalakan oleh pelaku.

Keduanya meminta sebesar Rp 20.000 yang disebut sebagai "uang koordinasi".

"Dia bilang 'kalau ada acara-acara ginian, minta uang' katanya dia minta uang Rp 20.000 katanya buat uang rokok," kata Braja.

Braja dan teman-teman guru lainnya pun tak memberikannya.

Kemudian kedua pria itu memaksa dan meminta kegiatan latihan marching band dibubarkan.

"Lalu saya jawab, sebentar lagi. Salah satu teman saya sudah kesal, berdiri dan ya bisa dibilang ingin melakukan serangan balik. Tapi saya melihat teman saya, langsung saya tarik, tapi jadi saya yang dikira ingin melawan," kata Braja.

"Lalu saya disebut ingin menantang dan sok jagoan. Saya juga sudah emosi tapi saya masih memikirkan yayasan saya juga. Pada saat itu saya mau kasih, tapi saya dibilang lagi sok jagoan," sambungnya.

Saat itu, kedua preman mengamuk, mengancam dan merusak drum band anak TK yang sebelumnya untuk latihan.

Sebelumnya, Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengomfirmasi peristiwa yang terjadi di wilayah hukumnya itu.

"Iya memang terjadi aksi premanisme yang dilakukan terhadap anak-anak TK yang sedang bermain marching band. Para anak TK itu merasa terancam dari aksi premanisme itu," kata Dhady.

Pelaku meminta uang tetapi tidak dapat karena pimpinan TK itu belum hadir di tengah latihan. Mereka juga merusak beberapa drum band.

AKP Dhady Arsya mengaku, dua orang preman berinisial N dan S ( alias Monyong dan Deep) diamankan.

Kedua tersangka mengamuk dan merusak alat-alat musik kelompok drumband TK Little Bee House di perumahan Permata Pamulang, Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

"Semalam (Jumat) sudah diamankan, kedua pelaku sekarang di Polres Tangsel," ungkap Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, Sabtu (15/4/2025).

Pelaku yang biasa dipanggil Monyong menghunuskan pisau yang diambil dari pinggangnya.

Ulah pria yang mengenakan celana seragam ormas itu membuat anak-anak TK ketakutan.

"Mau jadi jagoan lu pada," ujar Monyong sambil merusak peralatan band.

Anak TK Demam Tinggi

Aksi premanisme itu sempat ditanggapi ibu-ibu yang sedang mendampingi anak-anaknya latihan drumband.

"Pak tolong ada anak-anak itu pak," teriak seorang Ibu.

Sementara pelaku lainnya mengenakan topi dan bertelanjang dada yang biasa dipanggil Deep, sempat memukul wajah guru drumband.

"Belum semua datang anak-anak (rekan-rekannya yang dari ormas),"ujar pria paruh baya tersebut.

Ulah kedua preman ini ternyata mengganggu psikologis anak-anak TK yang sedang latihan drumband.

"Anak saya sakit ini panasnya tinggi," ujar Dinda, salah seorang ibunda anak TK.

Atas perbuatannya N dan S dijerat dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata Tajam juncto Pasal 351 KUHP tentang pemukulan.

Video aksi premanisme ini telah tersebar luas di media sosial. Salah satunya akun @B3doel___ yang telah terverifikasi. Ia turut mengunggah video.

"Abang jago ngamuk di kawasan Permata Pamulang pada Jumat, 14 Februari 2025 sekitar pukul 16.00 WIB. Dua abang jago tersebut dilaporkan mengganggu aktivitas anak-anak TK (Taman Kanak-kanak) yang sedang latihan drum band di halaman sekolah mereka. Ironisnya, para pelaku meminta uang senilai Rp300 ribu dengan aksi keker4san. Menurut keterangan dari salah satu orang tua murid kepada, awalnya latihan drum band berjalan seperti biasa. Namun, tiba-tiba dua orang ormas ngamuk dan meminta jatah kopi dan rokok kepada guru yang mendampingi anak-anak. Ancaman itu dilakukan kedua preman tersebut di hadapan 15 anak murid yang sedang latihan,"tulis akun @B3doel___ yang telah ditonton 300 ribuan kali.

(*/Tribun-medan.com)

Artikel ini juga terbit di https://bit.ly/3X3Fbac



from iinfo – Pastikubisa https://ift.tt/qCliEXA
via IFTTT

Comments