WHO Puji Cek Kesehatan Gratis, Minta Negara Lain Contoh RI soal Deteksi Dini – detik – https://bit.ly/3QeohSv – #Opsiin
February 12, 2025 at 06:10AM
Dunia Internasional,
WHO Puji Cek Kesehatan Gratis, Minta Negara Lain Contoh RI soal Deteksi Dini
Jakarta
– Total sekitar 17 ribu orang mengikuti cek kesehatan gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun pemerintah pada masyarakat usia bayi, balita, dewasa, hingga lansia, pada hari pertama, Senin (10/2/2025). Jenis pemeriksaan tersebut termasuk deteksi dini kanker yang diprioritaskan pada kelompok berisiko, misalnya untuk kanker serviks dan kanker payudara di usia lebih dari 30 tahun, kanker paru pada kelompok usia di atas 45 tahun, serta kanker usus besar di atas 50 tahun.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji program CKG. Ia menilai hal ini efektif dilakukan sebagai langkah preventif untuk mengatasi penyakit lebih dini, sehingga peluang kesembuhan relatif lebih tinggi.
"Inisiatif hebat dari Menteri Kesehatan #Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan @KemenkesRI, kesehatan adalah hadiah terbaik bagi semua warga negara," tandasnya dalam akun X @DrTedros, seperti dilihat detikcom, Selasa (11/2/2025).
"Kami menyerukan kepada semua negara untuk berinvestasi dalam pencegahan penyakit dan deteksi dini. #HealthForAll," lanjutnya.
Terpisah, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti perlunya tindak lanjut yang jelas pada temuan kasus penyakit di hasil pemeriksaan CKG. Misalnya, dalam kasus pemeriksaan Sadanis untuk kanker payudara dan IVA test untuk kanker leher rahim.
"Kalau memang semua perempuan dicek kesehatan gratis kedua pemeriksaan tersebut, maka angka deteksi dini akan meningkat tajam. Akan bagus kalau ada angkanya, misalnya sesudah 6 bulan program berjalan," tutur dia kepada detikcom Senin (10/2/2025).
Sedikitnya ada empat hal yang disebut Prof Tjandra perlu menjadi perhatian berkala. Pertama, masyarakat perlu mendapatkan anjuran dari hasil tes kesehatan masing-masing agar benar-benar memahami tindak lanjut dari temuan terkait.
Kedua, bila diperlukan, diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih rinci, misalnya tes di laboratorium.
"Kalau anjurannya adalah periksa lebih rinci, perlu ada kemudahan birokrasinya, bagaimana prosesnya, kapan waktunya, bagaimana antrenya, apakah gratis atau berbayar," pesan Prof Tjandra.
Bila warga sudah selesai melakukan CKG, Prof Tjandra menilai warga perlu berkonsultasi ulang ke puskesmas, misalnya dalam rentang waktu sebulan kemudian. Hal ini dinilai penting untuk memantau kesehatan dan melihat bagaimana perkembangan penyakit.
Termasuk apakah yang bersangkutan mengikuti anjuran-anjuran yang disarankan. "Program pemeriksaan kesehatan gratis perlu menjadi satu paket yang lengkap termasuk tindak lanjut, sehingga benar-benar bermanfaat," pungkas Prof Tjandra yang juga sempat menjadi Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.
Simak Video "Video: Bisa Periksa Deteksi Dini Kanker di Program Cek Kesehatan Gratis"
(naf/up)
Artikel ini juga terbit di https://bit.ly/3QeohSv
from iinfo – Pastikubisa https://ift.tt/hpLAorX
via IFTTT
Comments
Post a Comment