IDAI Usulkan Pemerintah Skrining Urin Siswa Guna Cegah Sindrom Nefrotik | tempo – https://bit.ly/44AonKP – #Opsiin
July 08, 2025 at 09:51PM
Kesehatan,
IDAI Usulkan Pemerintah Skrining Urin Siswa Guna Cegah Sindrom Nefrotik | tempo
TEMPO.CO, Jakarta – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengusulkan ke pemerintah melakukan penapisan urin satu tahun sekali kepada anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya sindrom nefrotik pada anak.
"IDAI sudah mengajukan hal ini kepada Kementerian Kesehatan," kata anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Ahmedz Widiasta dalam seminar daring IDAI pada Selasa, 8 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, langkah ini patut dilakukan guna mencegah terjadinya sindrom nefrotik (kebocoran protein) pada anak. Sindrom ini terjadi saat fungsi ginjal tidak bekerja dengan baik ditandai oleh kurangnya protein dalam jumlah besar dalam urin, kadar albumin yang rendah dalam darah, serta pembengkakan pada tubuh.
Dia menjelaskan bahwa, 1-17 dari 100.000 anak di Indonesia terdeteksi mengalami sindrom ini. Angka ini, menurut dia, perlu perhatian khusus dan tindakan preventif.
Ahmedz mengatakan, belum ada faktor pasti mengenai penyebab terjadinya sindrom nefrotik pada anak. Namun ia mengatakan terdapat faktor yang mempengaruhi seorang anak terpapar sindrom nefrotik.
"Penelitian ini masih berkembang, namun ada faktor epigenetik, yaitu perubahan ekspresi gen yang tidak melibatkan perubahan pada urutan DNA (genom) itu sendiri," ucap Ahmedz.
Meski demikian, Ahmedz menyarankan agar orang tua membawa anak mereka melakukan pemeriksaan guna mendeteksi sindrom nefrotik sejak dini.
"Untuk mengetahui itu, sebaiknya segera mencek tekanan darah. Apabila terjadi tekanan darah tinggi yang abnormal maka segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut, serta selalu mencek pemeriksaan urin secara rutin," kata dia.
Ahmedz melanjutkan, jika hal ini tidak dilakukan pencegahan dan deteksi dini, akan menimbulkan bahaya pada anak, baik itu dari segi jangka pendek maupun jangka panjang.
"Bahaya jangka pendek seperti gangguan ginjal akut, syok (kegagalan darah untuk mengaliri seluruh organ tubuh) serta gangguan napas. Bahaya Jangka panjang seperti penyakit ginjal akut, ginjal kronik, dan ginjal tahap akhir," kata dia.
Pilihan Editor: Ekonomi Makin Gawat Menjelang Tarif Trump
Artikel ini juga terbit di https://bit.ly/44AonKP
from Pinfo – Pastikubisa https://ift.tt/0mGYpxh
via IFTTT
Comments
Post a Comment