Menbud RI Fadli Zon Undang ke Jakarta Bocah Viral Rayyan Arkan Dikha – Halaman all – Tribunlampung – https://bit.ly/4liFkAS – #Opsiin

July 07, 2025 at 09:20AM

Menbud RI Fadli Zon Undang ke Jakarta Bocah Viral Rayyan Arkan Dikha – Halaman all – Tribunlampung

Sosok-Rayyan-Arkan-Dhika.jpg

Tribunlampung.co.id, Jakarta – Menbud RI Fadli Zon disebut ingin bertemu dengan Rayyan Arkan Dikha, bocah penari Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, yang viral di media sosial.

Fadli Zon pun mengundang Rayyan Arkan Dikha ke kantor di Kemenbud di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kuansing, Azhar yang dihubungi staf menteri Fadli Zon.

Rayyan Arkan Dikha viral karena gaya khasnya dalam membawakan gerakan ketika Pacu Jalur dinilai memiliki aura framing atau keren, hingga tren di media sosial.

Seperti yang disematkan pada gaya para pendayung dan gerakan seseorang ketika Pacu Jalur.

Merespons hal tersebut, Dikha mengaku, hanya spontan melakukan gerakan ketika beraksi dalam Pacu Jalur.

Bahkan, tidak ada yang mengajarinya gerakan saat Pacu Jalur.

"Endak (diajari)," katanya, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (6/7/2025).

Ketika ditanya awak media mengenai spontanitas gerakan yang dilakukan, Dikha menganggukkan kepalanya.

Seolah membenarkan, gerakan yang dilakukan ketika Pacu Jalur hanya spontan.

Meski demikian, Dikha mengaku memang ingin menjadi anak tari dalam Pacu Jalur.

"Seneng (jadi anak tari), cita-cita jadi anak tari," ungkapnya.

Sebagai informasi, Pacu Jalur merupakan tradisi lomba mendayung perahu panjang khas Kuantan Singingi.

Kata Orang Tua Dikha

Orang tua Dikha pun membenarkan putranya memiliki keinginan menjadi anak tari Pacu Jalur.

Ibunda Rayyan Arkhan Dikha, Rani Ridawati, mengatakan anaknya sejak kecil telah bercita-cita menjadi Anak Tari Pacu Jalur.

Namun, Rani sempat tidak menanggapi serius perkataan anaknya tersebut.

"Rupanya dia serius ingin menjadi Anak Tari," tutur Rani, dilansir TribunPekanbaru.com.

Kini, setelah aksi Dikha hingga viral dan menarik perhatian masyarakat dalam negeri maupun luar negeri, Rani pun semakin bangga.

"Saya tidak tahu jika dia bisa menari seperti itu, di rumah dia tidak pernah menari-nari seperti itu," lanjut Rani.

Bahkan, menurutnya, konten kreator dari berbagai negara menyatakan niatnya ingin berkolaborasi dengan Dhika.

Adapun konten kreator yang telah menghubungi Rani, yaitu konten kreator dari Amerika Serikat hingga Jerman.

"Semoga ini menjadi rezeki bagi Dhika, sebagai ibu tentu saya bangga dan berharap dampak viralnya Dhika dapat berdampak pada ekonomi keluarga," ungkap Rani.

Selain itu, seorang warga negara Dubai berniat akan mengunjungi Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) untuk menyaksikan langsung event tersebut.

"Kemarin ada orang Dubai menyampaikan ke kami jika ia sangat kagum dan terkesan dengan tradisi Pacu Jalur dan ingin melihat langsung ke Kuansing," katanya, Jumat (4/7/2025).

Warga Dubai itu, mengetahui Pacu Jalur Kuansing setelah melihat video Dhika sedang menari diposting oleh akun TikTok klub bola asal Paris, Paris Saint Germain (PSG).

Diundang Menteri Fadli Zon

Masih mengutip Tribun Pekanbaru, aksi Rayyan Arkan Dikha ini juga membuat penasaran Menbud RI Fadli Zon.

Melalui stafnya, Fadli Zon menghubungi Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kuansing, Azhar.

Menurut Azhar, Menteri Fadli Zon ingin bertemu dengan Dikha.

"Kemarin staf Pak Mentri Fadli Zon menelepon, ia ingin bertemu dengan Rayyan Arkan Dikha di Kemenbud," kata, Minggu (6/7/2025).

Namun, Fadli Zon harus menunggu Dhika yang tengah menyelesaikan laga di even Pacu Jalur Rayon III Pangean.

Pasalnya, Jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo yang merupakan tim dari Dhika masih berlaga.

"Kemungkinan setelah laga di Rayon III selesai Dhika dan orangtuanya berangkat ke Jakarta," kata Azhar.

Azhar mengatakan, Pemkab Kuansing turut bangga terhadap viralnya Dhika hingga ke mancanegara.

Lebih lanjut, Azhar menambahkan, Bupati Kuansing Suhardiman Amby telah menerbitkan Perbup untuk menjaga kelestarian budaya dalam even Pacu Jalur.

Dalam Perbup 25 Tahun 2025 tersebut, setiap tim Jalur diwajibkan menggunakan Anak Tari atau Togak Luan, Tumbo Ruang (komando tim di tengah) dan juga Tukang Onjai (juru kemudi).

Ketiganya juga diwajibkan menggunakan pakaian khas Melayu pada saat mengikuti tradisi Pacu Jalur.

Tim Jalur akan didiskualifikasi dari even jika melanggar Perbup tersebut.

"Perbup itu berlaku untuk seluruh Rayon di Kecamatan dan juga Festival Pacu Jalur di Tepian Narosa," terangnya.

Selain untuk menjaga budaya lokal dalam tradisi Pacu Jalur, Perbup tersebut, menekankan kelestarian alam.

Dalam Perbup itu, juga mengatur bahwa setiap desa hanya diperbolehkan mengambil kayu sekali dalam lima tahun.

Desa yang mengambil kayu dari hutan pun diwajibkan melakukan penanaman pohon di lokasi pohon Jalur yang diambil.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Artikel ini juga terbit di https://bit.ly/4liFkAS



from Pinfo – Pastikubisa https://ift.tt/v2su3j5
via IFTTT

Comments